Sabtu, 16 Juni 2012

Penemuan Canggih Yang Berasal Dari Indonesia !!

Ternyata bangsa Indonesia sejak jaman dahulu kala sudah mengenal berbagai macam teknologi tempo dulu yang sudah canggih di jamannya. Dilansir dari misteri.lintas.me ada 10 teknologi tempo dulu / kuno yang canggih yaitu :

1. Borobudur 

Borobudur adalah candi yang diperkirakan mulai dibangun sekitar 824 M oleh Raja Mataram bernama Samaratungga dari wangsa Syailendra. Borobudur merupakan bangunan candi yang sangat megah.

Tidak dapat dibayangkan bagaimana nenek moyang kita membangun Borobudur yang demikian berat dapat berdiri kokoh dengan tanpa perlu memakukan ratusan paku bumi untuk mengokohkan pondasinya, tak terbayangkan pula bagaimana batu-batu yang membentuk Borobudur itu dibentuk dan diangkut ke area pembangunan di atas bukit.
Bahkan dengan kecanggihan yang ada pada masa kini, sulit membangun sebuah candi yang mampu menyamai candi Borobudur. Borobudur juga mengadopsi Konsep Fraktal.
Fraktal adalah bentuk geometris yang memiliki elemen-elemen yang mirip dengan bentuknya secara keseluruhan.
Candi borobudur sendiri adalah stupa raksasa yang di dalamnya terdiri dari stupa-stupa lain yang lebih kecil. Terus hingga ketidakberhinggaan. Sungguh mengagumkan nenek moyang kita sudah memiliki pengetahuan seperti itu. Bangunan Candi Borobudur benar-benar bangunan yang luar biasa.


2. Kapal Jung Jawa

 Jauh sebelum Cheng Ho dan Columbus, para penjelajah laut Nusantara sudah melintasi sepertiga bola dunia. Meskipun sejak 500 tahun sebelum Masehi orang-orang China sudah mengembangkan beragam jenis kapal dalam berbagai ukuran, hingga abad VII kecil sekali peran kapal China dalam pelayaran laut lepas.

Dalam catatan perjalanan keagamaan I-Tsing (671-695 M) dari Kanton ke Perguruan Nalanda di India Selatan disebutkan bahwa ia menggunakan kapal Sriwijaya, negeri yang ketika itu menguasai lalu lintas pelayaran di “Laut Selatan”.
Pelaut Portugis yang menjelajahi samudera pada pertengahan abad ke-16 Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit tahun 1645 menyebutkan, orang Jawa lebih dulu berlayar sampai ke Tanjung Harapan, Afrika, dan Madagaskar.
Ia mendapati penduduk Tanjung Harapan awal abad ke-16 berkulit cokelat seperti orang Jawa. “Mereka mengaku keturunan Jawa,” kata Couto, sebagaimana dikutip Anthony Reid dalam buku Sejarah Modern Awal Asia Tenggara.
Berdasarkan relief kapal di Candi Borobudur membuktikan bahwa sejak dulu nenek moyang kita telah menguasai teknik pembuatan kapal. Kapal Borobudur telah memainkan peran utama dalam segala hal dalam bahasa Jawa pelayaran, selama ratusan ratus tahun sebelum abad ke-13.
Memasuki abad ke-8 awal, kapal Borobudur digeser oleh Jung besar Jawa, dengan tiga atau empat layar sebagai Jung. Kata “Jung” digunakan pertama kali dalam perjalanan biksu Odrico jurnal, Jonhan de Marignolli, dan Ibn Battuta berlayar ke Nusantara, awal abad ke-14.
Mereka memuji kehebatan kapal Jawa raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan Jung tak jauh berbeda dari karya kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.
Disebutkan, jung Nusantara memiliki empat tiang layar, terbuat dari papan berlapis empat serta mampu menahan tembakan meriam kapal-kapal Portugis.
Bobot jung rata-rata sekitar 600 ton, melebihi kapal perang Portugis. Jung terbesar dari Kerajaan Demak bobotnya mencapai 1.000 ton yang digunakan sebagai pengangkut pasukan Nusantara untuk menyerang armada Portugis di Malaka pada 1513. Bisa dikatakan, kapal jung Nusantara ini disandingkan dengan kapal induk di era modern sekarang ini.



3. Keris

Teknologi logam sudah lama berkembang sejak awal masehi di nusantara. Para empu sudah mengenal berbagai kualitas kekerasan logam. Keris memiliki teknologi penempaan besi yang luar biasa untuk ukuran masyarakat di masa lampau.

Keris dibuat dengan teknik penempaan, bukan dicor. Teknik penempaan disertai pelipatan berguna untuk mencari kemurniaan besi, yang mana pada waktu itu bahan-bahan besi masih komposit dengan materi-materi alam lainnya.
Keris yang mulanya dari lembaran besi yang dilipat-lipat hingga kadang sampai ribuan kali lipatan sepertinya akan tetap senilai dengan prosesnya yang unik, menarik dan sulit. Perkembangan teknologi tempa tersebut mampu menciptakan satu teknik tempa Tosan Aji ( Tosan = besi, Aji = berharga).
Pemilihan akan batu meteorit yang mengandung unsur titanium sebagai bahan keris, juga merupakan penemuan nenek moyang kita yang mengagumkan. Titanium lebih dikenal sebagai bahan terbaik untuk membuat keris karena sifatnya ringan namun sangat kuat.
Kesulitan dalam membuat keris dari bahan titanium adalah titik leburnya yang mencapai 60 ribu derajat celcius, jauh dari titik lebur besi, baja atau nikel yang berkisar 10 ribu derajat celcius.
Titanium ternyata memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis unsur logam lainnya. Unsur titanium itu keras, kuat, ringan, tahan panas, dan juga tahan karat.
Unsur logam titanium baru ditemukan sebagai unsur logam mandiri pada sekitar tahun 1940, dan logam yang kekerasannya melebihi baja namun jauh lebih ringan dari besi. Dalam peradaban modern sekarang, titanium dimanfaatkan orang untuk membuat pelapis hidung pesawat angkasa luar, serta ujung roket dan peluru kendali antar benua.


4. Benteng Keraton Buton

 Di Buton, Sulawesi Tenggara ada Benteng yang dibangun di atas bukit seluas kurang lebih 20,7 hektar. Benteng yang merupakan bekas ibukota Kesultanan Buton ini memiliki bentuk arsitek yang cukup unik, terbuat dari batu kapur.
Benteng yang berbentuk lingkaran ini memiliki panjang keliling 2.740 meter. Benteng ini memiliki 12 pintu gerbang dan 16 pos jaga / kubu pertahanan (bastion) yang dalam bahasa setempat disebut baluara.
Tiap pintu gerbang (lawa) dan baluara dikawal 4-6 meriam. Jumlah meriam seluruhnya 52 buah. Pada pojok kanan sebelah selatan terdapat godana-oba (gudang mesiu) dan gudang peluru di sebelah kiri.
Letaknya pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal memungkinkan tempat ini sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya. Benteng ini menunjukkan betapa hebatnya ahli bangunan nenek moyang kita dalam membuat teknologi bangunan untuk pertahanan.



5. Si Gale gale

Orang Toba Batak Sumatra utara pada zaman dahulu sudah bisa membuat robot tradisional yang dikenal dengan sebutan si gale-gale. Boneka ini menguasai sistem kompleks tali yang dibuat sedemikian rupa. Melalui tali yang ditarik ulur inilah boneka itu dapat membungkuk dan menggerakan “tangannya” sebagai mana layaknya orang menari.

Menurut cerita, Seorang Raja dari Suku Karo di Samosir membuat patung dari kayu untuk mengenang anak satu-satunya yang meninggal dunia. Patung kayu tersebut dapat menari-nari yang digerakkan oleh beberapa orang. Sigale – gale dimainkan dengan iringan musik tradisional khas Batak.
Boneka yang tingginya mencapai satu setengah meter tersebut diberi kostum tradisional Batak. Bahkan semua gerak-geriknya yang muncul selama pertunjukan menciptakan kesan-kesan dari contoh model manusia.
Kepalanya bisa diputar ke samping kanan dan kiri, mata dan lidahnya dapat bergerak, kedua tangan bergerak seperti tangan-tangan manusia yang menari serta dapat menurunkan badannya lebih rendah seperti jongkok waktu menari.
Si gale-gale merupakan bukti bahwa nenek moyang kita sudah dapat membuat boneka mekanikal atau robot walau dalam bentuk yang sederhana. Robot tersebut diciptakan untuk dapat meniru gerakan manusia.

6. Pengindelan Danau Tasikardi, Banten

 Nenek moyang kita ternyata sudah mengembangkan teknologi penyaringan air bersih. Sekitar abad ke16-17 Kesultanan Banten telah membangun Bangunan penjernih air untuk menyaring air yang berasal dari Waduk Tasikardi ke Keraton Surosowan.
Proses penjernihannya tergolong sudah maju. Sebelum masuk ke Surosowan, air yang kotor dan keruh dari Tasik Ardi disalurkan dan disaring melalui tiga bangunan bernama Pengindelan Putih, Abang, dan Emas.
Di tiap pengindelan ini, air diproses dengan mengendapkan dan menyaring kotoran. Air selanjutnya mengalir ke Surosowan lewat serangkaian pipa panjang yang terbuat dari tanah liat dengan diameter kurang lebih 40 cm.
Terlihat sekali bahwa pada masa tersebut sudah mampu menguasai teknologi pengolahan air keruh menjadi air layak pakai.
Danau Tasik Ardi sendiri merupakan danau buatan. Sebagai situs sejarah, keberadaan danau ini adalah bukti kegemilangan peradaban Kesultanan Banten pada masa lalu.
Untuk ukuran saat itu, membuat waduk atau danau buatan untuk mengairi areal pertanian dan memenuhi kebutuhan pasokan air bagi penduduk merupakan terobosan yang cemerlang.



7. Karinding

Ternyata nenek moyang dan leluhur kita mempunyai suatu alat musik tiup tradisional yang berfungsi sebagai hiburan sekaligus pengusir hama.

Alat musik dari Sunda ini terbuat dari pelepah kawung atau bambu berukuran 20 x 1 cm yang dipotong menjadi tiga bagian yaitu bagian jarum tempat keluarnya nada (disebut cecet ucing atau ekor kucing), pembatas jarum, dan bagian ujung yang disebut panenggeul (pemukul).
Jika bagian panenggeul dipukul, maka bagian jarum akan bergetar dan ketika dirapatkan ke rongga mulut, maka akan menghasilkan bunyi yang khas.
Alat ini bukan cuma untuk menghibur tapi juga ternyata berfungsi mengusir hama di kebun atau di ladang pertanian. Suara yang dihasilkan oleh karinding ternyata menghasilkan gelombang low decibel yang menyakitkan hama sehingga mereka menjauhi ladang pertanian.
Frekuensi suara yang dikeluarkan oleh alat musik tersebut menyakitkan bagi hama tersebut, atau bisa dikatakan frekuensi suaranya melebihi dari rentang frekuensi suara hama tersebut, sehingga hama tersebut akan panik dan terganggu konsentrasinya.
Kecanggihan Karinding sebagai bukti bahwa nenek moyang kita sejak dulu sudah mampu menciptakan alat yang menghasilkan gelombang suara. Ini adalah alat mengusir hama yang aman bagi lingkungan. Dibutuhkan perhitungan yang teliti untuk menciptakan alat musik seperti itu.




8. Rumah Gadang

 Para nenek moyang orang Minang ternyata berpikiran futuristik alias jauh maju melampaui zamannya dalam membangun rumah. Konstruksi rumah gadang ternyata telah dirancang untuk menahan gempuran gempa bumi.

Rumah gadang di Sumatera Barat membuktikan ketangguhan rekayasa konstruksi yang memiliki daya lentur dan soliditas saat terjadi guncangan gempa hingga berkekuatan di atas 8 skala richter.
Bentuk rumah gadang membuat Rumah Gadang tetap stabil menerima guncangan dari bumi. Getaran yang datang dari tanah terhadap bangunan terdistribusi ke semua bangunan.
Rumah gadang tidak menggunakan paku sebagai pengikat, tetapi berupa pasak sebagai sambungan membuat bangunan memiliki sifat sangat lentur.
Selain itu kaki atau tiang bangunan bagian bawah tidak pernah menyentuh bumi atau tanah. Tapak tiang dialas dengan batu sandi.
Batu ini berfungsi sebagai peredam getaran gelombang dari tanah, sehingga tidak mempengaruhi bangunan di atasnya. Kalau ada getaran gempa bumi, Rumah Gadang hanya akan berayun atau bergoyang mengikuti gelombang yang ditimbulkan getaran tersebut
Darmansyah, ahli konstruksi dari Lembaga Penanggulangan Bencana Alam, Sumatera Barat menyebutkan, dari sisi ilmu konstruksi bangunan rumah gadang jauh lebih maju setidaknya 300 tahun dibanding konstruksi yang ada di dunia pada zamannya.




9. Tempe

Tempe merupakan hasil bioteknologi sederhana khas Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia telah menggunakan Rhizopus untuk membuat tempe dari kedelai. Semua ini adalah penggunaan mikroba atau mikroorganisme pada tingkat sel untuk tujuan pangan.

Sebenarnya mengolah kedelai dengan ragi juga dilakukan di negara lain seperti China, Jepang, India, dll. Tetapi yang menggunakan Rhizopus hanya di Indonesia saja. Jadi kemampuan membuat tempe kedelai adalah penemuan orang Indonesia.
Tempe sudah dikenal sejak berabad-abad lalu di Nusantara. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 telah ditemukan kata “tempe”.
Kini, tempe sudah merambah manca negara, tidak saja karena rasa dan aromanya, namun juga karena kandungan gizinya. Penemuan tempe adalah sumbangan nenek moyang kita pada seni masak dunia.



10. Pranata Mangsa

Seperti kebudayaan-kebudayaan lain di dunia, masyarakat asli Indonesia sudah sejak lama menaruh perhatian pada langit. Pengamatan langit digunakan dalam pertanian dan pelayaran.

Dalam masyarakat Jawa dikenal pranatamangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit.
Menurut Daldjoeni di bukunya “Penanggalan Pertanian Jawa Pranata Mangsa”, Pranata Mangsa tergolong penemuan brilian. Kompleksitasnya tak kalah bobot dari sistem penanggalan yang ditemukan bangsa Mesir Kuno, China, Maya, dan Burma. Lebih-lebih jika dibandingkan dengan model Farming Almanac ala Amerika, Pranata Mangsa jauh lebih maju.
Meskipun teknologi sudah semakin canggih seperti sekarang ini, penerapan perhitungan pranata mangsa masih relevan. Hal itu dikarenakan nenek moyang kita dulu mempelajari gejala-gejala alam seperti musim hujan/kemarau, musim tanaman berbunga/berbuah, posisi rasi bintang, pengaruh bulan purnama, dan sebagainya. Dengan mempelajari gejala-gejala alam tersebut nenek moyang kita dapat lebih menghargai kelestarian alam.


Sebenarnya masih banyak teknologi-teknologi yang digunakan nenek moyang kita yang tidak dituliskan disini.
Dari penemuan-penemuan itu sebenarnya sejak dulu bangsa Indonesia sudah mampu menguasai teknologi canggih di zamannya maka tidak pantas lah bila kita menyombongkan diri sebagai generasi sekarang bila kita tidak menghargai dan mengapresiasi leluhur kita.
Nenek moyang kita telah berhasil membangun candi-candi yang sangat indah arsitekturnya dan bertahan ratusan tahun.
Nenek moyang kita juga membangun armada laut yang telah mengarungi samudra luas.
Nenek moyang kita juga telah menemukan benda-benda yang tebilang sederhana tapi banyak manfaatnya.
Itu semua bukti bahwa nenek moyang kita sangat cerdas. Penjajahlah yang telah membuat kita lemah dan kurang percaya diri. Karena itu, setelah menjadi bangsa yang merdeka kita harus dapat bangkit kembali untuk mensejajarkan diri dengan bangsa lain yang telah maju.
Semoga bermanfaat bagi anda...

Kompetisi/Lomba di Kaskus tentang Liburan

Assalamualaikum. Kawan, ada info tentang lomba nih. Khususnya untuk pelajar dan yang hobi menulis. Lomba ini datangnya dan diselenggarakan oleh Kaskus The Largest Indonesian Community :D

Lomba ini bertemakan tentang "Mencoba Hal Baru, Liburan Tambah Seru!"
jadi sekaligus mengisi waktu libur dan menunggu hasil ujian (untuk para pelajar), yang sudah bekerja ya untuk mengisi waktu senggangnya :D

Hadiahnya juga lumayan loh wan, yaitu Samsung Galaxy Y atau Voucher 100rb dari IM3 (IM3 jadi sponsor jg soalnya, hehe)

nah, bagi kalian yang belum punya akun di kaskus, bisa join sekarang juga, free. (ga ada ruginya, malah untung. Karena banyak pengetahuan di kaskus yang belum tentu di tempat" lain ada, hehe)

kalo udah jd member di kaskus dan berminat untung mencari pngalaman dan nyoba iseng-iseng berhadiah, nih download file yang udah saya unggah atau kunjungi http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=14798632

Selamat berjuang kawan-kawan. Mari Bersatu Dalam Kebaikan :)

Senin, 11 Juni 2012

Gunung Yang Dianggap Suci

Di dunia ini terdapat beberapa gunung yang disucikan di berbagai tempat. Hal ini dikarenakan sejarah maupun kepercayaan dari masyarakat sekitar yang mempercayai bahwa di gunung tersebut tempat tinggal para dewa maupun memiliki kekuatan magis tersendiri. Mari simak gunung-gunung yang disucikan dibawah ini versi blog saya. J


1. Jabal Rahmah, Makkah, Saudi Arabia


Jabal Rahmah terletak di bagian timur padang Arafah di kota Makkah, Arab Saudi. Jabal Rahmah sesuai dengan namanya, mempunyai makna bukit/gunung kasih sayang. Jabal Rahmah menjadi lokasi pertemuan nenek moyang manusia yaitu Adam AS. dan Siti Hawa setelah terpisah pasca diturunkannya dari syurga. diyakini Nabi Adam diturunkan di negara India dan Siti Hawa diturunkan dikota Jeddah, jeddah sendiri mengandung arti nenek moyang (dalam bahasa arab).
Di bawah gunung (jabal) ini lah tempat para jamaah haji melakukan Wukuf di Padang Arafah pada saat menunaikan Ibadah Haji.


2. Gunung Olimpus, Yunani


Gunung ini merupakan tempat tinggal legendaris para dewa mitos Yunani dan singasana dari dewa Zeus. Tingginya mencapai 2919 meter. Di gunung ini tumbuh 1700 spesies flora yang berbeda.


3. Gunung Fuji, Jepang


Gunung dengan puncak yang diselimuti dengan es ini sangat disakralkan umat Budha dan Shinto. Selama bulan Juli dan Agustus merupakan musim pendakian gunung dan terdapat 200.000 orang yang bersemangat untuk mendaki gunung setinggi 3776 meter ini. Gunung Fuji merupakan gunung yang masih aktif dan dipercaya menjadi istana dari Dewi Api dalam agama Shinto dan Danichi Nyorai, Dewa Matahari dalam agama Budha.


4. Gunung Agung, Bali – Indonesia


Ternyata salah satu gunung yang ada di Indonesia juga masuk dalam kategori gunung yang di sakralkan, yaitu Gunung Agung. Orang Bali percaya bahwa gunung berapi ini merupakan pusat dari jagat raya. Memiliki tinggi 3142 meter dan berdiri kokoh di bagian timur Bali. Pura terbesar, Besakih berada di lereng Gunung Agung dengan ketinggian 915 meter.


5. Gunung Salib Suci, Colorado



Legenda dari salib besar yang berada digunung berbatu ini terbukti benar saat seorang fotografer William Henry Jackson kembali dari ekspedisi di tahun 1873 dengan foto puncak yang mengagumkan. Gunung yang memiliki tinggi 4267 meter ini terletak bagian utara wilayah Sawatch. Nama Salib Suci sendiri berasal dari bagian salju yang membentuk salju yang terdapat di timur laut gunung ini dan menjadi sangat populer menjadi tempat peziarahan umat Kristen.


6. Gunung Everest, Nepal/Perbatasan Cina



Orang Tibet menyebut Gunung Everest sebagai sumber dari jagat raya dan orang Nepal menyebut Dewi langit bagi gunung ini. Gunung yang mencapai tinggi 8848 meter ini merupakan gunung dengan puncak tertinggi di planet bumi. Everest merupakan salah satu bagian dari pegunungan himalaya yang tertutup salju abadi.


7. Gunung Nebo, Yordania



Berdasarkan bagian akhir dari bagian Deuteronomy, Gunung Nebo merupakan tempat dimana nabi Musa Ibrani menemukan tanah yang dijanjikan Tuhan. Saat sedang hari cerah dari gunung ini dapat terlihat Laut Mati, Bethlehem, Yerusalem, Sungai Yordania, Jericho dan Gunung Olive.


8. Gunung Kailash, China/Perbatasan Tibet


Ribuan penganut Budha, Hindu, Jain dan Bonpo melakukan perjalanan suci ke kota terpencil di kawasan Himalaya, Darchen setiap tahunnya untuk melakukan kora suatu ritual mengelilingi Gunung Kailash. Menginjakkan kaki di gunung ini adalah tindakan yang melanggar kesucian, namun dengan melakukan kora dengan panjang perjalanan 51 kilometer ini dipercaya dapat menghapus dosa selama hidup di dunia.


9. Gunung Croagh Patrick, Irlandia



Sebanyak satu juta peziarah melakukan perjalanan suci setiap tahunnya untuk perdoa di puncak salib, berpartisipasi dalam kegiatan Misa, atau hanya bergabung untuk ikut menikmati pemandangan bagian barat laut Irlandia. Bangsa Celtic pra-Kristen menganggap Dewa Crom Dubh tinggal di gunung ini dan kemudian Santa Patrick yang membawa agama Kristen ke Irlandia melakukan perjalanan selama 40 hari berpuasa dan berdoa di puncak gunung ini memberikan pengaruh terhadap peziarahan yang dilakukan bagi penganut Kristen di Irlandia.


10. Puncak San Fransisco, Arizona



Lebih dari puluhan suku asli Amerika mempercayai rangkaian gunung berapi di Hutan Nasional Coconino adalah tempat yang sakral termasuk Hopi, yang dipercayai sebagai puncak yang ditinggali orang-orang Kachina. Untuk melindungi wilayah tersebut sebaik mungkin, tidak ada jalan langsung yang mencapai puncaknya. Walaupun demikian ada alternatif lain yang dapat ditempuh yakni jalan puncak Humprey dengan tinggi 3851 meter yang berjarak 14,4 kilometer dan tidak mudah untuk dilalui.


11. Puncak Popocatepel, Meksiko



Puncak gunung berapi ini terdapat dari 72 kilometer tenggara Meksiko City dan memiliki pengaruh besar di legenda suku Aztec dan suku lokal Nahua. Gunung yang biasa disebut El Popo ini berarti sesuatu yang hidup dan bernapas. Saat abad ke-16 para misionaris dari Spanyol memasuki Meksiko dibangun 14 gereja di lembah El Popo. Peninggalan ini menjadi salah satu situs warisan budaya yang dilindungi UNESCO.

Itulah 10 gunung yang ada sebagian kecil orang di dunia ini mensucikan keberadaannya. Jangan sampai salah persepsi bahkan sampai men-Tuhan-kan sesuatu, salah satunya gunung. Tuhan Maha Esa, Tuhan Yang Maha Menciptakan, yaitu menciptakan alam semesta beserta isinya. God Bless Us. J

Minggu, 10 Juni 2012

Pohon Terbesar Kedua di Dunia Hangus Terbakar

Api yang disulut orang tak bertanggung jawab membakar pohon berusia 3.500 tahun, yang dikenal dengan nama The Senator. 

Pemadam kebakaran mengatakan, pohon sejenis cemara (cypress) itu, salah satu yang tertua di dunia, terbakar di Florida tengah, Senin pagi 16 Januari 2012. waktu setempat

Api merambat melalui bagian pohon yang berlubang, hingga ke atas pohon setinggi 36,5 meter. Api yang garang membuat pohon itu tak lagi mampu berdiri, ia tumbang tiga jam setelah api pertama menyala. Saat ini pihak keamanan sedang melakukan penyelidikan, mencari tersangka yang menyulut api. 

Mobil pemadam kebakaran kesulitan mencapai pohon yang terletak di  Big Tree Park, Longwood. Pemadam harus menarik selang hampir satu mil untuk mencapai The Senator. Pohon tua itu adalah pusat taman itu, diyakini yang tertua dari jenisnya di Amerika Utara, atau pohon kelima paling uzur di muka bumi. 
Pohon itu dinamai The Senator, merujuk pada nama Senator M.O. Overstreet, yang menyumbangkan tanah tempat di mana pohon itu berdiri ke Seminole County pada 1927. 

Juru bicara pemadam kebakaran Seminole, Steve Wright kepada Orlando Sentinel mengatakan, pohon yang terbakar selama beberapa jam, api dari dalam ke luar melalui lubang-lubang, menciptakan efek mirip cerobong asap. 

Para pemadam datang ke lokasi kejadian pukul 05.50 waktu setempat, menarik selang di antara pepohonan.  Awalnya, petugas menduga, asal api berasal dari kebakaran semak yang menyebar ke pohon. Namun, polisi kehutanan menduga, ranting-ranting dan pecahan kayu ditumpuk di dekat pangkal batang pohon, lalu dibakar. 

"Dari pengamatan saya, diduga kuat ada orang yang sengaja membakarnya," kata Mike Martin. "Sebab, api terkonsentrasi tepat di mana pohon berada,"

Beberapa tuna wisma diketahui sering berada di dekat taman tersebut. Ada juga dugaan api disulut orang yang ingin menghangatkan diri.

Segala usaha yang dilakukan pemadam sia-sia, meski dibantu helikopter kepolisian yang terus menerus menyiramkan air ke atas pohon. 

Musnahnya The Senator menjadi keprihatinan warga. "Ini lebih dari sekedar bencana. Pembakarnya akan mendapat balasan dari Tuhan," kata salah satu warga, Laura Renfree. 

Padahal tak mudah bagi sebuah pohon untuk bertahan sampai ribuan tahun. Pada tahun 1925, The Senator bertahan dari angin topan.

Kini, posisi The Senator sebagai pohon tertua di dunia digantikan The Patriach yang tumbuh di Atlantic Forest, Brazil. Usianya sekitar 3.000 tahun. Dan inilah gambar pohonnya.


Lalu, apa pohon tertua di dunia? Juaranya dipegang oleh Methuselah, pohon jenis pinus di  Inyo County, California. Usianya 4.842 tahun. Inilah gambar pohon yang sampai saat ini merupakan pohon terbesar di dunia



Mari kita lestarikan lingkungan kita dengan tidak merusak alam. Jika kita merusak alam, maka tidak menjadi sesuatu yang mustahil jika alam pun enggan bersahabat dengan kita. :)


Sabtu, 02 Juni 2012

Transfer Data Lewat Cahaya !!



Di masa depan, data dalam jumlah besar bisa dikirim lewat cahaya. Sebuah lampu baca cukup bagi seseorang untuk bisa menjelajahi internet. Cepat dan tidak ada halangan berarti.
Jika banyak pengguna menggunakan telpon genggam atau berselancar di internet pada saat yang bersamaan, maka transfer data menjadi lamban. Ini mungkin terjadi di stadion sepak bola yang penuh.
Di New York, yang merupakan hotspot untuk penguna iPad, iPhone dan telpon pintar, lambannya akses internet sudah menjadi keseharian. Menjelang magrib, transfer data nirkabel hampir tidak berfungsi lagi. Apalagi, gelombang yang digunakan untuk mengirim data bisa saling menadirkan sehingga penerimaan data kerap terganggu dan terputus-putus.
Profesor Harald Haas mengembangkan teknologi baru untuk mentransfer data nirkabel, cahaya yang bersuara. Komunikasi data optis nirkabel, itulah kata kuncinya. Haas ingin menggunakan gelombang elektromagnetis cahaya yang terlihat mata. Prinsip dasarnya sangat sederhana: Lampu LED sengaja dipasok dengan listrik yang tidak stabil. Cahaya berkedip dengan kecepatan tinggi sehingga mata tidak dapat menangkapnya. Dan kedipan cahaya inilah yang mengandung informasi. Laptop dan iPhone yang dilengkapi detektor dapat menangkap dan membaca informasi dari lampu LED.








Dengan cara ini, data dalam jumlah sangat besar ditransfer dengan kecepatan tinggi menggunakan teknologi morse cahaya. Di masa depan, lampu jalanan dan bahkan lampu lalu-lintas dapat dimanfaatkan untuk mentransmisikan data.
Teknologi ini dapat merevolusi transfer data dan kehidupan sehari-hari manusia. Jalur lebar nirkabel – kapan dan di mana saja, lebih cepat daripada kecepatan rata-rata internet di rumah atau di kantor saat ini. Teknologi ini memungkinkan banyak sekali aplikasi. Misalnya, transfer data pasien di rumah sakit. Saat ini, itu belum bisa dilakukan karena transmisi data terganggu oleh komputer tomografi. Kemungkinan lainnya adalah transfer data video di ruang tamu untuk menonton film. Transfer data ini tidak dapat disadap, karena cahaya tidak meninggalkan ruangan. Cahaya juga tidak menghasilkan smog elektro yang kerap dikritik pegiat lingkungan. Selain itu, transfer data melalui cahaya sangat hemat energi.
Di seluruh dunia ada persaingan ketat untuk meriset teknologi ini.
Pemanfaatan cahaya, demikian dikatakan Haas, akan merevolusi komunikasi nirkabel.

Cahaya Yang Berbicara


Makin banyak orang ingin atau perlu mengakses internet melalui jejaring nirkabel. Itulah asumsi yang melandasi riset di lembaga yang dipimpin Harald Haas. Bagaimana cara mentransfer data dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi, tanpa kabel, tapi melalui cahaya.

"Nantinya Internet Akan Diakses Lewat Lampu"

Profesor Harald Haas dari Universitas Edinburgh dan Universitas Jacobs Bremen mengemukakan hasil penelitiannya di bidang komunikasi digital


Harald Haas meneliti di dua lokasi, yaitu mengajar di Institut Komunikasi Digital di Universitas Edinburgh di Skotlandia. Selain itu, ia adalah profesor kehormatan di Universitas Jacobs di Bremen. Kedua perguruan tinggi ini memiliki satu kesamaan, yakni kuliah dalam Bahasa Inggris dan mahasiswa yang berasal dari mancanegara. Tim riset Harald Haas terdiri dari hampir selusin peneliti yang berasal dari India, Cina, Rumania, Bulgaria, Mesir dan Jerman.
Di Bremen, fokus penelitian adalah inframerah, sedangkan di Edinburgh riset terutama terfokus pada komunikasi cahaya putih. Haas pada dasarnya adalah seorang peneliti, tapi ia juga berusaha memasarkan hasil temuannya. Perusahaan yang didirikannya menjual modul pemancar dan penerima berukuran kecil yang mampu mentransfer data melalui cahaya. Haas berupaya meyakinkan sejumlah perusahaan besar untuk memasang modul sebesar kepala jarum pentul tersebut di pesawat, telpon pintar, lampu LED atau tomografi untuk melacak kanker di rumah sakit. Beberapa perusahaan sudah menyatakan bersedia. Di masa depan, mobil di jalanan bisa bertukar informasi mengenai kemacetan lalu-lintas atau terjadinya kecelakaan. Penumpang pesawat atau kereta api dapat menggunakan telpon selular dan berselancar di internet dengan leluasa. Riset yang dilakukan Haas dan timnya di Bremen dan Edinburgh akan merevolusi kehidupan sehari-hari manusia. “Teknologi Komunikasi Cahaya Terlihat akan mendorong menguatnya komunikasi antara manusia dengan mesin,” demikian dikatakan Haas.

Visioner dan Gagasannya


Profesor Harald Haas melihat cahaya dimana-mana. Ia ingin merevolusi transfer data melalui cahaya

Situs Gunung Padang Lebih Dari 100 Abad !!!

Teras 1 : Bagian Terbawah dan Paling Lebar, berbentuk segiempat dengan ketinggian sekitar 75m. Orientasi arah bangunan menghadap ke gunung geze (azimuth 335 derajat utara). Dibagian anak tangga ada mata air yang mengalir sepanjang tahun. Terdapat batu-batu musikal dengan interval nada 2683Hz-5171Hz.
Teras 2 : Berukuran lebih kecil dari teras utama, terdapat sekelompok batu tegak yang disusun berjajar satu sama lain. Orientasi menhadap gugus bintang yang biasa digunakan sebagai petunjuk arah utara.
Teras 3 : Orientasi menghadap ke samping, seperti mengarah ke Gunung Karuhun, makam leluhur.
Teras 4 : Ada susunan batuan yang disusun tegak membentuk hampir menyerupai persegi panjang, juga tanah lapang, hipotesisnya, elemen situs dapat digunakan sebagai elemen kalender dan jam matahari.
Teras 5 : Bagian tertinggi dan dianggap paling suci, dan terdapat 6 kursi sila.
Jakarta Tim Bencana Katastropik Purba yang dibentuk Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, akhirnya melakukan pengeboran situs megalitikum Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hasilnya, usia situs Gunung Padang itu sekitar 109 abad alias 10.900 tahun Sebelum Masehi (SM). Wow!
Hasil itu ditemukan setelah Tim Katastropik Purba melakukan pengeboran di sekitar situs. Rencana pengeboran tersebut sebelumnya dipaparkan di depan ratusan pecinta kepurbakalaan di Jakarta, 7 Februari 2012 lalu di depan ilmuwan dari 5 benua serta puluhan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), demikian disampaikan Tim Katastropik Purba dari Stafsus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana dalam rilisnya.
Ada 2 titik pengeboran dalam situs itu. Bor 1 terletak di ujung selatan Teras 2, bor 2 di samping selatan Teras 5.
Hasilnya, pada lubang bor 1, dari permukaan sampai kedalaman kira-kira 3 meter terdapat perlapisan susunan kolom andesit 10-40 cm (yang dibaringkan) diselingi lapisan tanah. Sewaktu menembus 3 m Tim Katastropik Purba mendapat surprise karena tiba-tiba drilling loss circulation dan bor terjepit.
Yang dijumpai adalah lapisan pasir-kerakal Sungai (epiklastik) yang berbutir very well rounded setebal sekitar 1 meter. Rupanya bidang tegas yang terlihat pada Ground Penetrating Radar (GPR) itu di kedalaman 3-5 meter di semua Teras adalah batas dengan permukaan hamparan pasir ini. Menurut salah satu anggota Tim Katastropik Purba, Dr Pon Purajatnika yang ahli arsitek, boleh jadi hamparan pasir ini dimaksudkan sebagai peredam guncangan gempa.
Bagian di bawah kedalaman 4 meter yang ditembus bor ditemukan berupa selang seling antara lapisan kolom andesit yang ditata dan lapisan tanah-lanau. Lapisan kolom andesit yang ditata itu sebagian ditata horizontal dan sebagian lagi miring. Hal tersebut sesuai dengan survei GPR yang memperlihatkan bahwa perlapisan ada yang horizontal dan ada yang miring.
Baru pada kedalaman sekitar 19 meter bor menembus tubuh andesit yang kelihatannya massif tapi penuh dengan fractures sampai kedalaman sekitar 25 meter, sesuai dengan penampang geolistrik bahwa kelihatannya bor sudah menembus lapisan merah yang terpancung itu.
"Banyak ditemukan serpihan karbon, di antaranya ditemukan di kedalaman sekitar 18 meter yang lebih menguatkan bahwa lapisan batuan dan tanah yang ditembus bukan endapan gunung api alamiah tapi struktur bangunan," ujar anggota Tim Katastropik Purba Dr Boediarto Ontowirjo yang juga periset di Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini.
Hasil bor 2, yang dilakukan persis di sebelah selatan Teras 5 menembus tanah, yang seperti tanah urukan sampai kedalaman sekitar 7 meter. Kemudian ketemu batuan andesit keras. Di kedalaman 8 meter terjadi hal mengejutkan.
Total loss, 40% air di drum langsung tersedot habis. Hal ini berlangsung sampai kedalaman 10 meter. Kelihatannya bor menembus rongga yang diisi pasir (kering) yang luarbiasa keseragamannya seperti hasil ayakan manusia.
Di bawahnya ketemu lagi dua rongga yang juga terisi pasir 'ayakan' itu diselingi oleh 'tembok' andesit yang sepertinya lapuk. Pemboran berhenti di kedalaman 15 meter.
Kemudian Tim Katastropik Purba mengambil sampel tanah dari 2 titik pengeboran, masing-masing titik diambil 16 sampel. Sampel ini kemudian diuji menggunakan radioisotop carbon C14 untuk mengetahui usianya (carbon dating).
Tim Katastropik untuk menguji umur sisa arang,tumbuhan organik paleosoil dengan carbon dating dengan alat Liquid Scintillation Counting (LSC).
Hasilnya sebagai berikut:
1. Sampel pertama diambil dari Teras 2 (titik bor 1) dengan kedalaman -3.5 meter dari permukaan tanah, hasilnya: 5.500 tahun plus minus 130 Before Present (Sebelum Masehi/SM, red) (pMC= 51,40 +/-0,54)
2. Adapun HASIL TERBARU sampel kedua diambil dari Teras 5 (titik bor 2) dengan kedalaman -8,1 meter sampai -10,1 meter dari permukaan tanah, hasilnya: 11.060 tahun plus minus 140 tahun Before Present (Sebelum Masehi/SM, red) (pMC= 26,24 +/- 0,40)
"Kalau dikonversikan ke umur kalender setara dengan 10 ribu SM," tutur Boediarto.
Catatan:
pMC = percentage Measured Carbon
Persentasi unsur carbon C yang tersisa dari proses peluruhan tanah purba paleo soil. Unsur carbon akan mulai meluruh begitu tumbuhan, hewan mati tertimbun tanah/batu.
Untuk meluruh setengahnya, pMC = 50% diperlukan waktu 5.730 tahun.